Oleh:
Syaikh Robi’ bin Hadi Al-Madkholy -Rahimahullahu Ta’ala.
17 oktober 2010
Kepada
umat yang dimurkai, yang Allah berfirman tentang mereka,
فَبَاؤُواْ
بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُّهِينٌ
“Karena
itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. dan untuk orang-orang
kafir siksaan yang menghinakan.” (Al Baqoroh : 90)
Kepada
umat yang hina dina yang Allah timpakan kepada mereka kehinaan karena kekufuran
mereka dan perbuatan mereka membunuh para nabi.
﴿ ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ
الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُواْ إِلاَّ بِحَبْلٍ مِّنْ اللهِ وَحَبْلٍ مِّنَ
النَّاسِ وَبَاؤُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُواْ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللهِ وَيَقْتُلُونَ
الأَنبِيَاء بِغَيْرِ حَقٍّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُواْ يَعْتَدُونَ ﴾
“Mereka
diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang
kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka
kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang
demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi
tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan
melampaui batas”. (Ali Imron : 112)
Inilah
sebagian sifat-sifat kalian yang menyebabkan kalian hina, rendah dan
mendapatkan murka dari Allah. Dan tidak akan tegak kekuasaan kalian kecuali
kalian berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia
sampai masa kita ini dan sampai hari kiamat.
Kalian
tidak punya sandaran keimanan dan akidah, kalian juga tidak punya sandaran
sifat kejantanan dan keberanian. Kalian senantiasa berperang dari balik-balik
tembok, perpecahan sesama kalian sangatlah keras.
Sesungguhnya
sifat-sifat keji kalian sangatlah banyak, antara lain : khianat, mungkir,
membuat-buat fitnah, menyalakan api peperangan, membuat kerusakan di muka bumi
dan setiap kali kalian menyalakan api peperangan Allah memadamkannya. Sejarah
kalian sungguh hitam dan kehinaan kalian tidak asing lagi bagi seluruh
umat-umat.
Untuk
umat (Yahudi) ini aku katakan – dan juga dikatakan oleh setiap muslim yang
tulus : Janganlah kalian angkuh dan sombong. Janganlah kalian terpedaya oleh
kemenangan semu yang kalian dapatkan. Sesungguhnya kalian demi Allah
tidak pernah menang atas pasukan Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallama dan
tidak pernah menang atas akidah Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallama; yaitu
akidah tauhid “Laa Ilaaha Illallah”. Kalian tidak pernah menang atas pasukan yang
dipimpin oleh orang-orang semisal Kholid bin Al Walid, Abu Ubaidah bin Al
Jarroh, Sa’ad bin Abi Waqqosh, Amru bin Al ‘Ash dan Nu’man bin Muqrin dari
orang-orang yang terdidik di atas akidah Muhammad shollallahu ‘alaihi wa
sallama dan manhaj Muhamad shollallahu ‘alaihi wa sallama. Serta mereka
mendidik pasukan mereka di atas itu, dan memimpin mereka untuk meninggikan
Kalimatullah. Orang-orang yang lebih kuat dan perkasa dari kalian seperti
balatentara kisra dan kaisar tidak sanggup berdiri menghadang mereka.
Kalian
tidak pernah menang atas pasukan yang seperti ini jati diri, akidah dan
manhajnya, dan yang cita-citanya adalah menegakkan Kalimatullah. Kalian hanya
menang melawan pasukan-pasukan dari generasi-generasi yang dikatakan Allah
Ta’ala,
﴿ فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ
خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا
﴾
“Maka
datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan,”. (Maryam
: 59)
Kalian
menang atas pasukan yang kebanyakan mereka tidak berakidah seperti akidah
Muhamad shollallahu ‘alaihi wa sallama dan sahabat-sahabatnya, tidak mengikuti
manhaj Muhamad shollallahu ‘alaihi wa sallama dan tentaranya, tujuannya pun
tidak sama dengan tujuan yang dulu mereka berjihad karenanya.
Atas
orang-orang yang seperti buih-buih di permukaan airlah kalian menang.
Dikarenakan kesia-siaan dan kegagalan mereka negara kalian bisa tegak, dan
kalian merasa berkuasa di bumi serta menyebarkan kerusakan padanya
﴿ وَقَضَيْنَا إِلَى
بَنِي إِسْرَائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الأَرْضِ مَرَّتَيْنِ
وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا . فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولاهُمَا بَعَثْنَا
عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَّنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُواْ خِلالَ الدِّيَارِ
وَكَانَ وَعْدًا مَّفْعُولاً . ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ
وَأَمْدَدْنَاكُم بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًا . إِنْ
أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لأَنفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاءَ
وَعْدُ الآخِرَةِ لِيَسُوؤُواْ وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُواْ الْمَسْجِدَ كَمَا
دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُواْ مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا ﴾
“Dan
telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: “Sesungguhnya kamu
akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan
menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”. Maka apabila datang saat
hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan
kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka
merajalela di kampung-kampung, dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan
Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu
kelompok yang lebih besar. jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik
bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi
dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua,
(kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka
masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama
dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai”. (Al Isro’
: 4-7)
Inilah
sejarah kalian, dan beginilah Allah memperlakukan kalian. Sekalipun ini telah
berlalu di tangan orang-orang majusi. Maka kalian – insya Allah – akan
mendapatkan apa yang lebih dahsyat dari itu ditangan tentara Muhamad
shollallahu ‘alaihi wa sallama, tentara islam sebagaimana Allah telah mengancam
kalian dengan itu karena kerendahan dan kehinaan kalian di sisiNya.
﴿ وَإِنْ عُدتُّمْ
عُدْنَا وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيرًا ﴾
“Dan
Sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu)
dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.”
(Al-Isro’ :
Sekarang
kalian kembali mengulangi kedurhakaan, dan akan kembali kepada kalian hukuman
yang keras dari Allah yang tidak pernah mengingkari janji-Nya, dan di atas
tangan-tangan pasukan Muhamad bukan di tangan anak-anak buatan kalian dan barat
yang Kristen dan matrealisme. Jangan kalian angkuh dan bangga, demi Allah
kalian tidak pernah menang atas islam, tidak atas pasukan Muhamad, (Umar) Al
Faruq, Kholid dan saudara-saudaranya dari tentara-tentara Allah dan tentara-tentara
islam.
Kepada
seluruh kaum muslimin – pemerintah dan rakyatnya, kelompok-kelompok dan
golongan-golongan, para ulama dan cendikiawan- sampai kapan kalian cenderung
kepada kehidupan yang hina ini!? Sampai kapan kalian hidup seperti
buih-buih di lautan!? Sampai kapan!? Dan sampai kapan!? Mana orang-orang pintar
kalian!? Mana ulama-ulama kalian!? Mana para cendikiawan kalian!? Dan mana
panglima-panglima pasukan kalian!? Kalian telah mendirikan ribuan sekolah dan
universitas, lantas apa buahnya!? Demi Allah, kalau sepersepuluh dari
orang-orang yang menisbatkan diri kepada sekolah-sekolah dan
universitas-universitas ini tegak di atas Minhaj Nubuwwah, baik akidah,
akhlak, dan undang-undang, niscaya akan menerangi dunia dengan cahaya keimanan
dan tauhid, serta sirnalah kegelapan kebodohan, syirik dan bid’ah. Dan
musuh-musuh kalian tidak akan menguasai kalian seperti saat ini. Dan jika ada
sebagian perguruan tinggi ini tegak di atas manhaj yang hak ini orang-orang
yang tidak menyukai manhaj ini menyusup kedalamnya, lalu mempengaruhi
perjalanannya dan merobah haluan kebanyakan orang-orang yang menisbatkan diri
kepadanya, maka hanya kepada Allah semata tempat mengadu.
Tidakkah
realita pahit ini mewajibkan kalian untuk mengkaji ulang konsep-konsep
sekolah-sekolah dan perguruan-perguruan tinggi kalian serta konsep pembinaan
kalian? Tidakkah telah datang saatnya untuk berpikir sungguh-sungguh dalam
merobah kondisi ini? Dan membalikkan menjadi lebih baik, serta menegakkan
manhaj-manhaj islamiyah yang shohih yang bersumber dari Kitabullah dan Sunnah
shollallahu ‘alahi wa sallama dan Manhaj as Salafush sholeh. Demi Allah tidak
akan baik akhir umat ini kecuali dengan apa-apa yang telah membuat baik
generasi awalnya.
Robahlah
manhaj-manhaj ini, yang kebanyakannya tidak menghasilkan untuk kalian kecuali
buih-buih diatas permukaan air. Tegakkanlah di atas puing-puingnya manhaj
robbany yang tidak ada kebaikan, keberuntungan dan kesuksesan di dunia dan
akhirat bagi kalian kecuali dengannya, jika kalian menginginkan untuk diri
kalian dan umat kalian keberuntungan, kebaikan dan kemenangan atas musuh-musuh,
terutama atas orang-orang yang Allah timpakan atas mereka kehinaan dan
kerendahan (yahudi).
Dan
kepada para pemimpin kaum muslimin – secara khusus – sesungguhnya di atas
pundak kalian ada tanggung jawab yang sangat besar;
·
Pertama
: komitmen kalian kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, serta siroh Al
Khulafa’ Ar Rosyidin, dalam akidah, ibadah dan politik kalian. Dan dalam
membawa rakyat kalian serta mendidik mereka di atas itu semua.
Adalah kewajiban dari Robb
kalian atas kalian untuk mencampakkan undang-undang buatan manusia – demi Allah
– yang terkebelakang itu. Lalu memimpin umat kalian dalam segala aspek
kehidupannya dengan Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya serta sunnah khulafa ar
rosyidin; baik yang berkaitan dengan agama maupun dunianya.
Sesungguhnya kalian adalah
hamba-hamba Allah, hidup di bumi-Nya, dan dari rizkiNya lah kalian makan, minum
dan berpakaian. Maka merupakan kewajiban kalian untuk mengibadati-Nya,
bersyukur kepada-Nya dan berbangga dengan agama serta syari’at-Nya, lalu kalian
berpegang teguh dengannya, dan mewajibkan rakyat kalian untuk memegang
teguhnya, karena manusia itu mengikuti agama raja-rajanya. Sesungguhnya Allah
mengangkat sesuatu dengan kekuasaan, apa yang tidak diangkatnya dengan Al
Qur’an, sebagaimana dikatakan oleh Al Kholifah Ar Rosyid Utsman.
·
Kedua
: hendaklah kalian membentuk pasukan-pasukan islamiyah yang terdidik di atas Al
Kitab dan As Sunnah serta di atas azas-azas kemiliteran islami. untuk
merealisasikan tujuan dan cita-cita pasukan pengikut Nabi Muhammad, kalian
wajib mendidiknya di atas akidah dan manhaj Muhamad shollallahu ‘alaihi wa
sallama, Al Faruq dan Kholid. Serta mendidik mereka di atas cita-cita yang
telah digariskan Allah untuk Muhamad dan sahabat-sahabatnya, agar mereka
menjadi tentara Allah sejati. Ketika itulah kalian tidak akan terkalahkan.
﴿ وَإِنَّ جُندَنَا
لَهُمُ الْغَالِبُونَ ﴾
“Dan Sesungguhnya tentara
Kami Itulah yang pasti menang”. (Ash-Shoffat : 173)
Bukan
di atas cita-cita dan tujuan duniawiyah, slogan-slogan jahiliyah seperti
sukuisme, nasionalisme dan rasisme, serta apa yang lebih buruk dari pada itu.
Sungguh
telah cukup bagi kalian – insya Allah – dan telah cukup bagi umat kalian apa
yang menimpa kalian dan mereka, yaitu pelecehan umat paling hina lagi rendah
dan tantangan mereka kepada kalian. Serta keangkuhan, kesombongan dan perbuatan
aniaya mereka kepada kalian. Demi Allah tidak ada yang bisa menolak keburukan
dan kesombongan ini melainkan dengan berpegang teguh kepada islam dan mendidik
umat kalian serta pasukan-pasukan kalian di atas pokok-pokoknya dan
dasar-dasarnya di samping itu meruntuhkan segala syi’ar, pemikiran dan akidah
yang telah membawa umat kepada realita pahit ini.
Dan
kepada rakyat Palestina – secara khusus – rakyat ini wajib mengetahui;
bahwasanya (dahulu) Palestina tidak ditaklukan kecuali dengan islam ditangan
(Umar) Faruq-nya islam serta pasukan-pasukan islamiyahnya. Dan Palestina tidak
akan bisa dibebaskan dari kotoran yahudi kecuali dengan islam yang hak, yang
dengannya dahulu Palestina ditaklukan melalui tangan Al Faruq (Umar).
Kalian
telah banyak berjuang dan sangat banyak. Saya tidak pernah mengetahui suatu
bangsa yang memiliki kesabaran seperti kesabaran kalian. Akan tetapi banyak
dari kalian tidak mengemban akidah Al Faruq dan manhajnya. Kalau jihad kalian
tegak di atas ini, niscaya problema kalian akan lenyap, dan kalian pasti meraih
kemenangan. Maka wajib atas kalian menegakkan akidah-akidah kalian,
manhaj-manhaj kalian dan jihad kalian di atas Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.
Kalian wajib berpegang teguh semuanya dengan tali Allah dan janganlah
berpecah-belah. Lakukanlah semua ini dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan;
di mesjid-mesjid, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi-perguruan tinggi kalian.
Serta tepatilah janji kepada Allah dalam semua itu – insya Allah – untuk mewujudkan
kemenangan sesungguhnya atas yahudi saudara-saudara kera dan babi.
Dan
sesungguhnya penduduk Syam yang muslim dijanjikan kemenangan atas yahudi dan
nasrani melalui lisan Ash Shodiqul Mashduq shollallahu ‘alaihi wa sallama. Maka sinsingkanlah lengan niscaya Allah akan
mewujudkan janjiNya untuk kalian. Tanpa itu kalian tidak akan mendapatkan
kecuali kerugian.
Demi
Allah, tidak bermanfaat bagi kalian campur tangan Amerika dan PBB, begitu juga
sukuisme dan nasionalisme yang dimurkai Allah.
Segeralah!
Segeralah jalani sebab-sebab kemenangan hakiki. Telah cukup bagi kalian
pengalaman-pengalaman yang tidak memberikan apa-apa untuk kalian. Janganlah
seperti yang dikatakan (permisalan arab), “Bagaikan seekor onta ditengah gurun,
mati kehausan Sedangkan ia membawa air di atas punggungnya”.
Ya
Allah, wujudkanlah untuk umat ini perkara yang baik yang padanya wali-wali-Mu menjadi mulia dan
musuh-musuh-Mu
padanya menjadi hina. Ya Allah tinggikanlah Kalimat-Mu, muliakanlah Din-Mu dan
muliakanlah dengannya kaum muslimin, bimbinglah mereka kepada-Mu dan kepada
agama-Mu, sesungguhnya Engkau Maha mendengarkan do’a.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar