WANITA SHALIHAH

Kamis, 30 Januari 2014


Asrori bin Maryunan, A. Md.
(Raden Abdurrahman)

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.

Segala puji hanya milik Allah, Dialah Dzat yang telah memberi hidayah dan karunia Islam kepada kita semua serta menjadikan kita sebagai umat yang terbaik. Kami memohon taufik untuk meraih kecintaan dan keridhaan Allah serta ter-pelihara dari murka dan kebenciaan-Nya.

Aku bersaksi Bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Semoga shalawat Allah tercurah kepadanya, kepada keluarganya, dan sahabatnya.

Amma ba’du;
Allah Ta’ala Berfirman :
“…Maka wanita yang shalihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)…” [Qs. An-Nisa’ : 34].

Abu Ja’far ath-Thabbari –rahimahullah- dalam kitab Tafsirnya, ia berkata : “Wanita-wanita shalihah adalah wanita-wanita yang istiqamah dalam menjalankan ajaran agama (al-Qur’an dan Sunnah) dan selalu berbuat kebajikan”.

Keshalihan seseorang tidak akan terwujud tanpa keistiqamahan dalam menjalankan ajaran agama atau ketika jauh dari agama. Sementara keshalihan seseorang tidak akan sempurna jika tidak diiringi kebajikan.

Imam Fakhrurrazi –rahimahullah- dalam kitab at-Tafsir al-Kabiir menjelaskan ayat “…lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada...” beliau berkata: “Kata ’memelihara diri’ memiliki pengertian beragama (berahklaq). Diantaranya :
a)      Menjaga diri dari perbuatan zina agar kehormatan sang suami tidak tercoreng dan tidak memberinya keturunan yang bukan dari air maninya.
b)     Menjaga dan memelihara harta suaminya.
c)      Menjaga dan memelihara rumah suami. Rasulullah –Shalallahu’alaihi wasalam- bersabda : “Sebaik-baik wanita adalah wanita yang bias membuatmu bahagia, mentaatimu (dalam kebaikan), menjaga harta dan kehormatanmu disaat engkau tidak bersamanya”. Kemudian beliau membacakan ayat diatas : “…Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)…” [Qs. An-Nisa’ : 34].
Imam Ibnul Jauzi –rahimahullah- berkata : “Wanita shalihah merupakan Mutiara kehidupan yang paling indah, dan bahkan Allah ta’ala pun memulyakanya. Karena ia mengetahui kewajiban beribadah itu murni hanya ditujukan kepada-Nya, mengetahui bagaimana bermu’amalah dengan sesame manusia sebagaimana  Allah perintahkan kepadanya, menghiasi diri dengan adab-adab yang telah dicontohkan Rasulullah –Shalallahu’alaihi wasalam- pada Umatnya, dan meneladani para shahabiyyah (sahabat nabi yang wanita) yang menjadi idolanya”. [dalam kitab -Ahkam an-Nisa’-].
1.  Rasulullah -Shalallahu'alaihiwasalam- bersabda: “Dunia itu perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”.[HR. Muslim].
·    Rasulullah -Shalallahu'alaihiwasalam- bersabda: “Termasuk dari kebahagiaan bagi anak Adam yaitu wanita shalihah”. [Diriwayatkan Ibnul Jauzi, dalam kitab -Ahkam an-Nisa'-].

2.    Allah Ta’ala berfirman:
“Dan Aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”. (Qs. Adz-Dzariyat: 56).
Sembahlah Allah saja dan janganlah kamu mempersekutuka-Nya dengan sesuatu pun (berbuatsyirik)”. (Qs. An-Nisa’ : 36).
·       Rasulullah -Shalallahu'alaihiwasalam- bersabda: Allah Ta’ala berfirman: “Hai anak Adam, seandainya kamu datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh jagad, sedangkan kamu ketika mati tidak berbuat syirik sedikit pun kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan ampunan sepenuh jagad pula”. [HR. at-Tirmidzi, dan ia menyatakan: Hadits Hasan].

3.    Allah Ta’ala berfirman:
·       “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min, Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Ahzab [33] : 59).
·  “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) Nampak dari padanya…” (QS. An Nuur [24] : 31).
·       Abu Hurairah berkata, Rasulullah -Shalallahu'alaihiwasalam- bersabda: “Semoga Allah senantiasa menyayangi wanita-wanita yang menutup auratnya". [Diriwayatkan Ibnul Jauzi, dalam kitab -Ahkam an-Nisa'-].

4.    Nabi–Shalallahu’alaihiwasalam-bersabda: “Beruntunglah bagi setiap lelaki yang memiliki istri shalehah, sebab ia bias membantu memelihara akidah dan ibadah suaminya. Rosululloh saw bersabda, ”Barangsiapa diberi istri yang shalehah, sesungguhnya ia telah diberi pertolongan (untuk) meraih separuhagamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara separuh lainnya.” (HR Thabrani dan Hakim).

5.    Dari Abu Najih Al Irbadh bin Sariah, dia berkata, Rasulullah -Shalallahu'alaihi wasalam- bersabda: ...“ Saya wasiatkan kalian (Umat islam-edt) untuk bertakwa kepada Allah ta’ala, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Karena di antara kalian yang hidup (setelahku) akan menyaksikan banyaknya perselisihan. Hendaklah kalian berpegang teguh terhadap Sunnah (petunjuk)ku dan Sunnah Khulafaurrasyidin (Ijma’ Sahabat Nabi) yang mendapatkan petunjuk, dan gigitlah dengan gerahamu (genggamlah dengan kuat). Hendaklah kalian menghindari perkara yang diada-adakan (cara ibadah tidak ada contohnya nabi), karena setiap diada-adakan dalam agama adalah bid’ah dan semua perkara bid’ah (dalam agama) adalah sesat/tertolak”. [HR. Ahmad, Abu Daud dan at-Turmuzi, dan ia berkata : Hadits Hasan Shahih; Imam An-Nawawi dalam kitab “Hadits ArBa’in  no.28.”].

6.    Dari Mu’awiyah ia berkata: Rasulullah -Shalallahu'alaihiwasalam- bersabda: “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan membuatnya faham tetang (Ushul/ pokok-edt) Agamanaya.” [HR. Bukhari dalam kitabal-Ilmu; Musilm dalam kitab Zakaah].

‘Ya Allah, sesungguhnya aku (kami)berlindung kepadaMu, agar tidak menyekutukan kepadaMu, sedangaku (kami) mengetahuinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak aku ketahuinya.’[HR. Ahmad 4/403 dan lainnya dan dishahihkan syaikh al-albani].

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk kelompokahli hadits (ahlus-sunnah). Berilah kami rizki untuk bias mengamalkannya, cintakan kami kepada para ahli hadits dan bias membantu orang-orang yang mengamalkan hadits.
serta  jadikanlah kami termasuk dalam golongan yang selamat (Firqah Najiyah). Dan semoga segenap umat Islam yang berusaha istiqamah termasuk di dalamnya. Amiin...

-----*Semoga Bermanfaat*-----

Referensi :
·       Kitab Ahkam an-Nisa’ Ibnul Jauzi –rahimahullah.
· Kitab Terjemah Matan Hadits Arba’in Nawawiyah. 2013. Imam Nawawi –rahimahullah-. Takhrij Hadits : Sayyid bin Ibrahim al-Huwaithi. Darul Haq. Jakarta.
·       Riyaadhu ash-Shalihah. 2007. Syaikh Mahmud Badawi. Qisthi Press. Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

INSAN MANDIRI FARM iNDONESIA
Lihat profil lengkapku

Domain .COM Termurah

Hosting Unlimited Indonesia